Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak Ada Qanun Gampong, Masyarakat Kecil Harus Menjerit


duniapotret.com | Aceh Timur, masyarakat Gampong Bagok Panah Lhee, Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur menjerit akibat ternak yang dilepas bagaikan dunia milik peternak sapi dan biri-biri, sehingga masyarakat kecil merasa bagaikan penjaga kandang peternak di Gampong tersebut. 06/04/2022.

Menurut pantauan media ini, sejumlah gampong dalam Kecamatan Darul Aman masih saja membiarkan qanun yang seharusnya disosialisasi tapi dibiarkan begitu saja, hal ini diduga para petinggi di Gampong memiliki sejumlah ternak sapi/kerbau/biri-biri dan kambing, melepaskan ternaknya bagaikan desa itu adalah lahan untuk ternak para petinggi gampong tersebut.

Abdullah Ramli  warga gampong Bagok Panah Lhee pernah meminta agar gampong tersebut mensosialisasi qanun yang telah ditetapkan pemerintah aceh khususnya qanun tentang ternak, agar semua masyarakat bisa bertani dengan damai.


“saya sudah pernah meminta pada Keuchik melalui Sekdes pada 2020 lalu, agar Qanun Tentang Ternak Segera di sosialisasi, kami mau bertani tapi tidak bisa karna banyaknya sapi dan kambing serta biri biri yang dilepas bagaikan tidak punya pemiliknya,” Ujar Abdullah

Meskipun sudah meminta Qanun disosialisasi, sampai saat ini masih saja tuli dan buta para petinggi di Gampong  tersebut. menurut Abdullah, meminta hal tersebut di desanya bukanlah jalan terbaik, malah yang meminta Qanun agar disosialisasi itu akan menjadi buah bibir para tetangga. 

“waktu itu saya tanam jagung didepan rumah saya, dan itu saya pagari dengan jaring ikan karna saya tidak mampu membeli pagar kawat duri, dan saya pagari dengan seadanya agar ayam tidak mudah mengganggu tanaman saya, malah dihantam kambing, saya tahu kambing itu punya siapa, waktu kita minta ganti rugi, kita dicaci maki.  waktu itulah saya pertanyakan Qanun sama Sekdes, katanya, digampong ini tidak ada qanun, kan lembu juga kek gini,” Kata Abdullah dengan nada Geram.

Lanjutnya, “karna terlalu geram, waktu itu saya usir kambing dan lembu dengan senapan angin karna saya tidak tau mau ngadu kemana, tapi malamnya saya di intimidasi oleh beberapa oknum perengkat Gampong dan di ancam untuk mengusir saya oleh perangkat Gampong disini,” Tutupnya dengan Kesal []

Post a Comment for "Tidak Ada Qanun Gampong, Masyarakat Kecil Harus Menjerit"