Akar Bahar Memiliki Khasiat Sebagai Obat, Benarkah ?
- Akar Bahar sejak lama dijadikan bahan aksesoris seperti gelang atau cincin untuk diperjualbelikan. Akar bahar juga digunakan sebagai bagian ritual dan juga pengobatan oleh masyarakat.
- Banyak yang menyangka akar bahar merupakan tumbuhan laut. Padahal, akar bahar merupakan hewan yang hidup di antara terumbu karang. Akar bahar adalah hewan yang tidak memiliki sistem pembuangan sisa pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah.
- Akar bahar yang hidup di antara terumbu karang merupakan rumah bagi ikan. Akar bahar merupakan hewan yang digolongkan sebagai binatang berongga, dikelan dengan nama “The Black Corals” atau “The Thorny Corals”.
- Sejauh ini, pengetahuan mengenai manfaat dan khasiat akar bahar sebagai obat hanya berdasarkan pengalaman yang terjadi di masyarakat. Belum banyak penelitian dilakukan.
Bagi sebagian orang, akar bahar sering dianggap memiliki manfaat obat yang mampu menyembuhkan penyakit.
Selain itu, akar bahar sering diambil di alam untuk tujuan lain, yaitu dijadikan aksesoris, seperti gelang atau cincin untuk diperjualbelikan, serta sebagai penangkal hal mistis. Ini, seperti yang dipercaya masyarakat Desa Koijabi, Kecamatan Aru Tengah Timur, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Penelitian yang dilakukan Rahel Madidi, J. Tuharea dan Remon Baker, menyebutkan bahwa masyarakat di sana menjadikan akar bahar sebagai simbol atau tanda dalam melangsungkan ritual adat.
Selain itu, akar bahar dipercaya bermanfaat melindungi diri dari gangguan roh jahat serta mendatangkan kebaikan dan keselamatan bagi yang menggunakannya.
“Akar bahar dijadikan simbol untuk menyembuhkan penyakit atau mengusir penyakit dari dalam tubuh seseorang. Pandangan ini masih dipegang teguh para tetua adat Desa Koijabi serta diturunkan dari generasi ke generasi,” tulis peneliti.
Meski demikian, masyarakat di desa tersebut melakukan upaya pelestarian dengan meningkatkan sosialisasi agar tidak terjadi pengambilan berlebihan di alam. Juga, tidak mengambil akar bahar yang masih kecil untuk mencegah kepunahan.
Hewan istimewa
Seperti diketahui akar bahar bukan merupakan tumbuhan laut yang hidup di antara terumbu karang. Akar bahar memiliki nama ilmiah Anthiphates dan merupakan jenis hewan yang hidup di perairan laut, terutama yang memiliki terumbu karang.
Akar bahar merupakan hewan yang digolongkan sebagai binatang berongga. Dalam Bahasa Inggris dinamakan “The Black Corals” atau “The Thorny Corals”.
Hewan akar bahar memiliki keistimewaan yaitu tidak memiliki sistem pembuangan sisa pencernaan seperti halnya hewan lain yang memiliki anus. Keistimewaan lain, tidak ada sistem pernapasan dan sistem peredaran darah. Akar bahar yang hidup di antara terumbu karang merupakan rumah bagi ikan.
Pada penelitian lapangan di Provinsi Maluku Utara yang dibukukan dengan judul “Ekologi Pesisir Ternate, Tidore dan Sekitarnya” terbitan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI [2012], disebutkan fungsi akar bahar sebagai rumah bagi binatang lain. Sebut saja beberapa jenis moluska dari suku Ovuliidae yang hidup pada koloni Ellisella sp dan Rumphella sp.
Selain itu, terlihat juga kuda laut [pygmy seahorse] yang tinggal di koloni pada Annella sp. Penelitian tersebut mengamati 14 stasiun di perairan Pulau Ternate, Tidore dan sekitar, serta menjumpai 20 marga [genus] akar bahar dari 9 suku yang didapat dari 7 stasiun penelitian.
Pertanyaan muncul, benarkah akar bahar memiliki kandungan obat yang baik untuk kesehatan?
Sejauh ini, pengetahuan mengenai manfaat dan khasiat akar bahar sebagai obat hanya berdasarkan pengalaman yang terjadi di masyarakat. Belum banyak penelitian dilakukan.
Penelitian akar bahar dari genus Rumphella dan Hicksonella yang dilakukan Yunialdi Hapynes Teffu, dkk [2015], coba membuktikan adanya komponen metabolit primer dan sekunder serta manfaat lain dari senyawa tersebut. Tujuannya, untuk pengembangan sebagai bahan obat bidang farmasi yang bermanfaat bagi manusia.
Penelitian tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap meliputi pengambilan sampel dan preparasi, identifikasi sampel, analisis proksimat, pengujian logam berat, pengujian kandungan radium, ekstraksi, dan uji fitokimia. Sampel dicuci air laut, kemudian dijemur sinar matahari hingga kering selama enam hari.
Sampel kering dimasukkan dalam kemasan plastik polietilen, dibawa ke laboratorium, dan disimpan dalam wadah tertutup untuk selanjutnya dilakukan tahapan karakterisasi, ekstraksi, dan uji fitokimia. Sampel basah untuk keperluan identifikasi direndam alkohol 70 persen.
Kesimpulan penelitian tersebut adalah akar bahar dari genus Rumphella sp dan Hicksonella sp mengandung komponen protein tertinggi. Kandungan logam berat Hg, As, Cu, dan Cd, dibawah batas maksimum sedangkan logam berat Pb melebihi standar yang ditetapkan BSN dan BPOM.
Selain itu, akar bahar juga mengandung radium, rendemen terbanyak menggunkan pelarut metanol. Sementara ekstrak akar bahar mengandung metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, steroid, triterpenoid, dan saponin.
Sumber: Mongabay.co
Post a Comment for "Akar Bahar Memiliki Khasiat Sebagai Obat, Benarkah ?"