Ekonomi Belum Pulih Pemerintah Hendak Naikkan Lagi Harga BBM, LMND Angkat Bicara
DUNIAPOTRET.COM | Banda Aceh, Eksekutif kota, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lhokseumawe-Aceh Utara, menolak rencana pemerintah mau menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di antaranya pertalite dan solar, mengingat kondisi masyarakat yang masih dalam tahapan penyembuhan ekonomi yang amburadur akibat porak-poranda covid-19,
Ketua Eksekutif LMND kota Lhokseumawe -Aceh Utara Iswandi menyampaikan bahwa, "jika pemerintah menaikan harga minyak maka pemerintah tidak punya itikad baik dalam memahami kondisi rakyat akar rumput saat ini, karna saat ini bukan kenaikan harga minyak yang di butuhkan oleh rakyat akan tetapi mensterilkan apa yang belum selesai jangan hanya kemudian pemerintah menambah jeritan rakyat di mana-mana, seharus nya kan pemerintah sudah melihat sendiri gimana rakyat nya hari ini merangkak dalam memenuhi kebutuhan hidup selepas pendemi yang dampaknya sangat jauh sampai ke rakyat paling bawah dan tidak hanya itu akhibat covid-19 pun mengakibatkan naiknya angka kemiskinan, penganguran dan lain sebagai nya" kata Iswandi di sekretariat LMND Aceh, Pango Raya, Banda Aceh, Sabtu (28 Agustus 22).
Lebih lanjut, Iswandi menyampaikan bahwa, "jika solar bersubsidi di naikan apa pemerintah lupa pada nelayan, solar sebagai alat untuk membantu mereka mencari nafkah buat anak-anaknya supaya bisa lanjut sekolah, apa pemerintah lupa pada ibuk-ibuk yang setiap saat mengantar jemput anak-anaknya dan kebutuhan hidup keluarga." Tanya Iswandi.
Ia juga menyampaikan “Di negara kita ada sekitar 64 juta UMKM yang bergantungan pada BBM bersubsidi, jika pemerintah menaikan harganya maka meraka akan terbebani sehingga akan banyak lagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, dan jika pun kenaikan harga BBM bersubsidi akibat pembengkakan anggaran dan lonjakan harga minyak dunia. Dalam APBN harga minyak mentah dunia, semula diasumsikan US$100 per barel ternyata realisasinya US$105 per barel. Sedangkan, konsumsi pertalite naik dari kuota 23,05 juta kiloliter menjadi 29,07 juta kiloliter, sementara solar dari target 15,1 juta kiloliter menjadi 17,44 juta kiloliter. Diperkirakan kuota pertalite akan habis pada bulan September sedangkan solar akan habis pada bulan Oktober" Ujarnya
Dalam konteks ini pemerintah gagal mengawasinya, terbukti salah Penggunaan BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Data menunjukkan, 86 persen pertalite di konsumsi oleh rumah tangga dan 14 persen dunia usaha. Dari 86 persen porsi rumah tangga, 80 persen dinikmati oleh rumah tangga mampu dan hanya 20 persen yang dinikmati rumah tangga miskin, maka pemerintah dalam hal ini sikap yang perlu di ambil adalah merevisi Perpres Nomor 191 tahun 2014 untuk mempertegas pihak-pihak yang berhak menerima subsidi. Tidak terlepas juga pengawasan ketat dari pemerintah dan kepolisian agar BBM bersubsidi tidak dipergunakan oleh perusahaan pertambangan dan perkebunan," tutupnya
By Redaksi
Editor YahDien
Post a Comment for "Ekonomi Belum Pulih Pemerintah Hendak Naikkan Lagi Harga BBM, LMND Angkat Bicara"