Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kolonel Abdul Latief Sebut Soeharto Dalang G30S PKI, Sejak Awal Menentang Soekarno

DUNIAPOTRET.COM | Kolonel Abdul Latief merupakan salah seorang saksi G30S (Gerakan 30 September) atau Gestok (Gerakan Satu Oktober) 1965.

Dia disebut makar, sehingga ia dijebloskan ke dalam penjara sejak 11 Oktober 1965 dan dibebaskan pada tanggal 25 Maret 1999.

Semasa hidupnya, Mantan Komandan Brigade Infanteri atau Brigif I Kodam V Jakarta Raya atau Kodam V Jaya ini berani menyebut Soeharto sebagai dalang dari gerakan itu.

Latief membeberkan, sejak awal Soeharto selalu menentang Soekarno termasuk menolak untuk menghadap ketika para jenderal menghadap ke Soekarno.

“Sebenarnya siapa yang melakukan kudeta itu pada 30 September 1965? Sejak semula, Mayjen Soeharto sudah menentang Soekarno. Dipanggil menghadap saja ia menolak untuk datang,” kata Latief ketika diwawancarai oleh Bina Bektiati dan Ardi Bramantyo dikutip Datatempo.com.

Di sisi lain kata dia dengan adanya Surat Perintah 11 Maret, Soeharto sebagai bawahan seharusnya melapor kepada pimpinan.

“Bahkan, sesudah Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret, dia tidak melapor, tidak berkonsultasi dengan presiden, tapi malah bertindak sendiri membubarkan PKI, hingga terjadi pembantaian,” jelasnya.

Dia memastikan keterlibatan Soeharto dalam peristiwa berdarah itu.

Pasalnya kata dia, ketika ia memberi laporan kepada Soeharto pada 28 September 1965, tentang adanya Dewan Jenderal dan pada 30 September pukul 23.00 ia mengaku menyampaikan kepada Soeharto bahwa para jenderal akan dihadapkan ke Soekarno. Reaksi Soeharto pada saat itu kata dia hanya manggut-manggut.

“Dia hanya manggut-manggut, tidak memberi reaksi apa-apa. Dia hanya menanyakan ‘Siapa yang memimpin?’ Saya bilang Letkol Untung. Tapi ia benar-benar tidak mau menemui Soekarno,” jelasnya.

“Malah, Soeharto memerintahkan tiga jenderal untuk meminta surat 11 Perintah Maret. Dan akhirnya presiden ditahan di wisma Yaso sampai meninggal. Sementara itu, isi surat 11 Maret tidak menentukan Soeharto harus berkuasa. Ini tindakan insubordinasi. Soeharto melakukan kudeta,” lanjutnya.

Pria kelahiran 1926 ini membantah ide menghadapnya para jenderal ke Soekarno berasal dari PKI. Tapi kata dia berasal dari pihak TNI termasuk dirinya.

“Semua tindakan tersebut kami lakukan karena menurut pemberitahuan dari Brigjen Soepardjo, Dewan Jenderal akan mengadakan kudeta pada hari ulang tahun ABRI. Jadi tidak benar bahwa kami diperintahkan oleh PKI. Kalau ada berita seperti itu, itu adalah versi Soeharto untuk menutupi kebobrokannya,” ungkap Latief. (FAJAR.CO.ID)

Post a Comment for "Kolonel Abdul Latief Sebut Soeharto Dalang G30S PKI, Sejak Awal Menentang Soekarno"