"Jak Saweu Pulo", LMND Banda Aceh : Pulo Aceh Butuh Perhatian
DUNIAPOTRET.COM | Banda Aceh | Eksekutif kota - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (Ek-LMND) Banda Aceh melakukan ekspedisi ke Pulo Aceh bertemakan "Jak Saweu Pulo". Senin, 7/11/ 2022.
Pulo Aceh merupakan satu-satunya Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar yang berbentuk kepulauan. Letaknya yang cukup jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten tersebut, membuat Pulo Aceh menjadi terisolir dan jauh dari perhatian Pemerintah.
Luas wilayah Kecamatan Pulo Aceh mencapai 240,75 Km2 dengan penghuni sebanyak 4.463 jiwa yang tersebar di 3 Kemukiman, yaitu Kemukiman Pulau Nasi, Kemukiman Pulau Breueh Selatan dan Kemukiman Pulau Breueh Utara. Kemukiman Pulau Nasi terdiri dari 5 Gampong, yaitu Alue Reuyeueng, Deudap, Lamteng, Pasi Janeng dan Rabo. Kemukiman Pulau Breueh Selatan terdiri dari 8 Gampong, yaitu Lampuyang, Lhoh, Paloh, Blang Situngkoh, Ulee Paya, Gugop, Seurapong dan Teunom. Kemukiman Pulau Breueh Utara terdiri dari 4 Gampong, yaitu Alue Raya, Lapeng, Meulingge dan Rinon.
Pulau-pulau dalam gugusan Kepulauan Pulo Aceh terdiri dari 10 pulau, 3 pulau berpenghuni dan 7 pulau tidak berpenghuni. Pulau berpenghuni di antaranya adalah Pulau Nasi, Pulau Breueh dan Pulau Keureusek. Sedangkan pulau tidak berpenghuni di antaranya ialah Pulau Jroeh, Pulau Tengkorak, Pulau Tuan Di Payed, Pulau U, Pulau Sidom, Pulau Geupon, dan Pulau Lhee Blah.
Secara geografis, Kecamatan Pulo Aceh berbatasan dengan Selat Malaka dan Selat Benggala di sebelah Utara, Kecamatan Peukan Bada (Aruh Rayeuk/Arus Besar) di sebelah Selatan, Perairan Sabang di sebelah Timur, dan Samudera Hindia di sebelah Barat.
"Kami berangkat pada sore Sabtu (5/11) dari Banda Aceh, berjumlah 43 orang." ungkap Dedi Saputra, selaku Koordinator Kegiatan tersebut.
Serangkain kegiatan yang dilakukan EK-LMND Banda Aceh selama tiga hari di Pulo tersebut yakni, Pendidikan Dasar untuk Kader LMND Banda Aceh, Camping Ground, Bersih-bersih Pantai, Hibah Al-Qur'an dan Iqra', serta pengajian dengan anak-anak TPA Gampong Gugop.
"Kami juga menggelar nonton bersama, hal itu berguna untuk memotivasi anak-anak Pulo Aceh lewat sebuah film, serta mengunjungi beberapa tempat yg bisa dijadikan destinasi wisata di Pulo Aceh, seperti keindahan pantainya dan Mercusuar Willems Torems." kata Dedi.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadirkan Ners Rody serta tim sebagai pengisi motivator untuk para kader dan, anak-anak di Pulo Aceh.
Dedi saputra juga mengatakan bahwa, mereka memperhatikan kehidupan masyarakat Pulo Aceh yang masih banyak membutuhkan sarana dan prasasarana untuk meningkatkan kehidupan masyarakat setempat. Seperti Dermaga, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sangat dibutuhkan oleh pengunjung ke Pulo Aceh dan itu masih belum tersedia disana.
"Ini harus segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Aceh Besar, ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, melihat kondisi di lapangan kehidupan masyarakat disana sangat tidak baik-baik saja, hal itu ditinjau dari beberapa sektor seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
"Dalam hal Sarana dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Pulo Aceh, terdapat 3 Puskesmas, 7 Poskesdes/Polindes, dan 17 Posyandu di Kecamatan Pulo Aceh tahun 2022.
Sementara untuk tenaga Kesehatan didalamnya terdiri 5 orang dokter umum, 14 perawat, 1 orang farmasi, 2 orang kesehatan lingkungan, dan 2 orang ahli
gizi," imbuhnya.
Dedi Saputra mengharapkan, Pemerintah harus mampu memajukan Pulau Aceh tersebut, jangan sampai tertinggal terlalu jauh dengan Kecamatan lain di Aceh Besar. Menurutnya, jika Pemerintah mampu mengurus Pulau Aceh, sangat banyak PAD yang akan masuk ke kas Pemerintah setempat.
(Kontributor : Zul)
Post a Comment for ""Jak Saweu Pulo", LMND Banda Aceh : Pulo Aceh Butuh Perhatian"