Muktamar yang Sukses dan Menggembirakan
Khafid Sirotudin*
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 pada 20 November telah ditutup. Forum tertinggi bagi persyarikatan telah usai. Beberapa keputusan penting telah dihasilkan, di antaranya adalah Risalah Islam Berkemajuan, Program Kerja Persyarikatan 2022-2027, Rekomendasi internal dan eksternal, serta terpilihnya 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pada rapat pleno terakhir, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si ditetapkan sebagai Ketua Umum dan Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai Sekretaris Umum. Muktamar ke-48 sukses diselenggarakan di gedung megah Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mampu menampung 11.000 orang.
Selama perhelatan juga diadakan kegiatan pendukung berupa MITE (Muhammadiyah Innovation and Technology Expo) di Tjolomadoe Heritage pada 17-21 November 2022, menampilkan 900 stand yang menawan. Jutaan orang datang pada perhelatan akbar persyarikatan di Solo. Semua hotel berbintang dan melati di kota Solo, termasuk hunian menjadi penuh oleh penggembira Muktamar. Kalau masih ada 1-2 kamar tersedia hanyalah kamar kelas Suite atau president suite pada hotel bintang 4 atau 5. Bukan berarti tiada warga Muhammadiyah yang mampu membayarnya, namun lebih pada gaya hidup sederhana dan kepantasan. Dua sifat yang melekat pada diri warga persyarikatan.
Aula masjid, sekolah/perguruan Muhammadiyah, dan puluhan sekolah negeri dipinjamkan sebagai tempat penginapan penggembira yang datang dari berbagai pelosok negeri. Restoran, warung makan, kedai kopi, angkringan dan Pedagan Kaki Lima (PKL) kecipratan rejeki. Pengemudi ojeg daring (ojol)dan termasuk OjekMu mendapatkan efek ekonomi yang baik.
Ribuan anggota Kokam, ratusan ambulans beserta tim medis, serta Dapur Umum MDMC melayani makan gratis 3 kali sehari bagi penggembira. Pengemudi ojol dan warga yang bukan muktamirin pun jika berkenan datang sarapan, makan siang dan malam juga dilayani. Perusahaan bus, toko oleh-oleh dan tempat wisata di sekitar Solo merasakan kegembiraan seiring meningkatnya pengunjung yang datang.
Lima Faktor Muktamar Sukses
Bagi saya, kesuksesan penyelenggaraan muktamar setidaknya dapat dinilai dari beberapa indikator, yaitu:
Pertama, ketertiban peserta dan penggembira untuk menaati dan mengikuti semua agenda muktamar dengan disiplin yang dilandasi semangat berjamaah, gotong royong dan persatuan.
Saya menyaksikan bagaimana peserta muktamar berinteraksi secara tulus dan elegan tanpa melihat pangkat dan jabatan di luar persyarikatan atau instansi pemerintahan. Seorang peserta bergelar guru besar pun bisa berbincang santai atau menjadi makmum shalat fardhu tatkala istirahat dengan imam seorang peserta dari Pimpinan Cabang yang hanya lulusan SLTA.
Kedua, bermusyawarah secara damai, berakhlak dan tertib. Musyawirin bisa menerima Laporang Pertanggungjawaban PP Muhammadiyah 2015-2022, dan menghasilkan Risalah Islam Berkemajuan, Proker 2022-2027, Rekomendasi internal dan eksternal.
Jika ada catatan dan saran dari peserta atau peninjau muktamar cenderung pada berupa kesalahan yang bersifat dapat dimaklumi dan dimaafkan. Dan kalau pun ada masukan yang bersifat substansif dan strategis dimasukkan menjadi catatan rekomendasi internal sebagai pengingat pimpinan agar jalannya persyarikatan ke depan menjadi lebih baik.
Ketiga, terpilihnya 13 orang anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa khidmat 2022-2027 secara lancar. Nyaris tidak ada persoalan genting selama proses pemilihan yang menggunakan metode e-voting. Sebuah pembelajaran demokrasi Pancasila yang jujur, adil, beradab, berdasarkan musyawarah yang penuh hikmah dan berkeadilan sosial.
Pemungutan suara dengan cara E-voting setidaknya memberi inspirasi bagi penyelenggara pemilu di Indonesia, bahwa ke depan pemilu yang efektif, efisien dan berwawasan lingkungan patut diterapkan. Semua kembali kepada niat baik segenap penyelenggara dan peserta pemilu (parpol dan caleg perseorangan/DPD).
Penyelenggaraan E-voting menuntut sistem pemilu dan teknologi informasi yang mendukung. Selain itu menuntut SDM Penyelenggara dan Peserta Pemilu yang berintegritas unggul: jujur, adil, amanah, bertanggungjawab, pranoto (taat aturan), prasojo (hidup sederhana), prayogo (berbuat yang terbaik), prasetyo (setia dengan profesi yang diemban) dan prayitno (hati-hati dalam bertindak).
Formatur 13 orang hasil muktamar ke 48 hanya butuh waktu 10 menit dalam menentukan Ketua Umum. Sidang Pleno mengumumkan hasil Sidang Formatur berupa nama Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 yang telah disepakati berdasarkan musyawarah mufakat.
Keempat, membahagiakan peserta, panitia dan penggembira muktamar. Saya bertemu puluhan kandidat calon Pimpinan Pusat yang lolos administrasi Panitia Pemilihan sebanyak 92 orang, 39 nama hasil Tanwir maupun 13 hasil Muktamar. Tidak terlihat sama sekali aura kekecewaan di antara mereka yang gagal masuk 39 nama atau tidak masuk 13 besar sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Justru rasa syukur dan bahagia terpancar dari wajahnya. Sangat berbeda dengan pemandangan “muka muram” hasil Pemilu, Pilkada dan Pilkades.
Kelima, peserta, panitia, dan penggembira muktamar yang menyampaikan aspirasi atau “demo-aksi” secara berkeadaban dan berkemajuan. Para penggembira ini tentu tak akan mungkin melakukan hal-hal kontraproduktif Sebab jalanan yang macet dan kerawanan sosial politik akibat massa yang berkumpul dalam jumlah besar sangat mudah untuk dipantik dan dibelokkan oleh mereka yang berfaham pragmatis.
Kehadiran jutaan warga Muhammadiyah di lokasi muktamar, bermaksud untuk menggembirakan, menyenangkan dan membahagiakan umat dan masyarakat. Prinsip action talk louder than words (tindakan nyata bersuara lebih keras daripada kata-kata) terpatri di setiap pikiran dan hati warga persyarikatan.
Semoga ke depan Muhammadiyah mampu memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Wallahua’lam.
*) Penulis adalah Ketua LHKP PWM Jawa Tengah dan Penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah & Aisyiyah.
Post a Comment for "Muktamar yang Sukses dan Menggembirakan"