Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Prof. Haedar Nashir: Jangan Jadi Petugas Partai di Muhammadiyah


Duniapotret.com | Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir terlihat geram dengan sejumlah kader yang membawa nama dan simbol Muhammadiyah untuk menyatakan dukungan kepada salah satu bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Prof Haedar saat mengisi acara Silaturrahmi Idul Fitri 1444 H di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Ahad, 30 April 2023 kemarin.

“Yang kami tekankan, dukung mendukung atau tolak menolak itu biar menjadi urusan pribadi. Jangan membawa-bawa simbol organisasi apalagi organisasinya," ucap Haedar Nashir seperti dilansir dari laman Muhammadiyah.or.id, pada Rabu, (3/5/2023).

Haedar berpesan kepada kader maupun warga Muhammadiyah yang memiliki kecenderungan politik untuk ingat Khittah Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis. Namun, secara organisasi Muhammadiyah tidak mengintervensi pilihan warganya.

“Jadilah petugas Muhammadiyah, tapi jangan menjadi petugas partai di Muhammadiyah. Beda kalau membawa misi Muhammadiyah. Kalau membawa misi Muhammadiyah keluar itu artinya Muhammadiyah yang menyinari, artinya kader itu membawa misi Muhammadiyah, bukan sebaliknya,” tegas Haedar.

Pesan yang disampaikan ini diharapkan untuk selalu diindahkan oleh seluruh elemen Persyarikatan Muhammadiyah, sebab pesan tersebut merujuk pada Khittah Muhammadiyah. Melalui sikap tersebut Haedar meyakini bahwa Muhammadiyah tidak akan tertinggal kereta dari dinamika zaman. Sebab Muhammadiyah punya pengalaman, kedewasaan dan kekuatan yang tidak pernah terkuras karena peristiwa lima tahunan tersebut.

“Lebih-lebih kepada pimpinan Muhammadiyah dari pusat sampai bawah, teruslah kita menjaga marwah Muhammadiyah, garis Muhammadiyah dan ketulusan kita mengemban misi dakwah dan tajdid yang mencerdaskan, memberdayakan, dan memajukan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” pungkasnya. []

Post a Comment for "Prof. Haedar Nashir: Jangan Jadi Petugas Partai di Muhammadiyah"