PDIP Tersangkakan Roky Gerung

 

DUNIAPOTRET.COM | MAKASSAR -- Rocky Gerung mengutarakan statusnya sebagai tersangka saat berbincang di Makassar, Sulawesi Selatan. Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut ketiga (3) PDIP.

Pantauan media di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (18/11/2023), pembawa acara Akbar Faisal awalnya bertanya kepada Rocky soal pidato Ganjar di seminar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM). Saat menjawab pertanyaan, Rocky bercerita tentang situasi hukumnya saat ini.

“Yah, saya tersangka,” kata Rocky Gerung.

Mendengar perkataan Rocky, Akbar Faisal langsung bereaksi.  Akbar bertanya pada Rocky siapa tersangkanya.

“tersangka apa?” ​​tanya Akbar Faisal.

Roky kemudian mengurai  penjelasan, namun ditimpali pentanyaan  oleh Akbar Faisal, Selain itu, Rocky juga menyebut dirinya ditersangkakan oleh PDIP.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya ditersangkakan  oleh PDIP, bukan oleh Ganjar, tapi oleh PDIP,” kata Roky.

Maklum, seminar nasional IKA UNM membahas tentang demokrasi dan perekonomian Indonesia. Ganjar pun memuji Rocky Gerung yang bisa tanggap dalam perbincangan tersebut.

Dalam sambutannya, Ganjar menyebut Rocky yang kerap mengkritik keras. Ia menyebut kritik Rocky selalu menggelegar.

“Ini persoalan yang muncul saat ini. Seperti yang dikatakan tadi, kaum oligarki politik. Sulit mengeluarkan kritik dan saran. Masyarakat tidak mau dikritik. Atau kritik versi Bonloqui, kritiknya terus keras,” lalu rakyat akan terluka. Dan saya biasa saja,” kata Ganjar.

Ia kemudian mengaku sempat dikritik Rocky Gerung. Ganjar juga menganggap Roky sebagai kritikus terbaik abad ini.

“Saya pernah dikritik oleh beliau, dan saya menulis bahwa menurut saya Bung Rocky adalah pengkritik terbaik abad ini. Masyarakat lebih tenang, begitulah, itu yang saya pikirkan. Kita melakukan hal yang benar. Kita ingin dia memperjelasnya,” kata Ganjar.

Ganjar pun mengaku tak keberatan dikritik, dia menekankan bahwa dia tidak emosional dan tidak emosional, memilih untuk menerima dan mendengarkan lebih banyak pendapat.

“Saya kira hanya iseng saja, tidak perlu ikut campur. Jadi, mulai dari isu ini, kami mendengarkan semua dengan membuka lebih banyak dialog,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Cristianto turut angkat bicara

“Iya jadi dari laporan tim kuasa hukum kami, apapun Presiden Jokowi, beliau adalah simbol, pemimpin tertinggi dan itu harus kita hormati, baik Pak Jokowi mendukung Mas Gibran atau tidak,” kata Hasto di Hotel Sari Pacific  Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18 November 2023).

Share :