Survei LSN: PPP dan Hanura Diprediksikan tidak akan lolos DPR
JAKARTA, DUNIAPOTRET.COM | Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024. PDIP unggul di peringkat pertama, diikuti oleh Partai Gerindra, Golkar, dan partai lainnya.
Hasil survei ini rilis pada Jumat (24/11/2023), oleh Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry. Survei dilakukan pada 5 sampai 12 November 2023 di 38 provinsi seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP. Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error +/- 2,6% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.
Elektabilitas partai politik:
PDIP 19,8%
Gerindra 16,8%
Golkar 10,1%
NasDem 8,5%
Demokrat 8,4%
PKB 7,9%
PKS 7,4%
PAN 4,3%
Perindo 4,2%
PPP 3,3%
PSI 2,5%
Gelora 1,1%
PBB 0,9%
Hanura 0,7%
Ummat 0,7%
Buruh 0,4%
PKN 0,3%
Garuda 0,2%
TT/TJ 13,8%
Menurut LSN, dominasi PDIP terus dibayangi oleh Partai Gerindra 16,8%, responden mengaku akan memilih Partai Gerindra jika pemilu dilaksanakan saat ini. PDIP masih berpeluang menang pada Pemilu 2024 sekaligus membuat hattrick atau menang tiga kali beruntun.
Sementara itu Partai Golkar berhasil bertahan di posisi ketiga sebagaimana hasil Pemilu 2019. Sedangkan Partai Nasdem dan Partai Demokrat dengan selisih elektabilitas yang sangat tipis berebut posisi sebagai ranking keempat dan kelima.
"Untuk partai non parlemen nampaknya hanya Partai Perindo dan PSI yang berpeluang lolos ke Senayan. Namun Partai Perindo menunjukkan trend yang terus menurun, sedangkan PSI terus mengalami kenaikan elektabilitas pasca dipimpin Kaesang Pangarep," imbuh Gema.(*)
Post a Comment for "Survei LSN: PPP dan Hanura Diprediksikan tidak akan lolos DPR"